| 3 komentar ]


Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya : "Lihat
ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati
gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga
gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya
batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu
dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan
kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup
sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.
Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa
tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0
Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat
apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"
Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia
terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air
menang telak atas besi dengan score 3 : 0.
Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak
tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan
hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.
Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang
bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami
suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.
Sumber :
IndoForum.org

| 6 komentar ]



Istigfar

(Aa Gym)

Astaghfirullah Robbal Barooyaa
Astaghfirullah Minal Khotooyaa


Robbi Zidhnii 'ilman naafi'aa
Wa waafiqlii 'amalan magbuullaan

Wa waahablii rizqon waasi'aa

Watub 'alaiya taubatan nasuuhaa

Watub 'alaiya taubatan nasuuhaa


Hidup di dunia sebentar saja
Sekedar mampir sekejap mata

Jangan terpesona jangan terpedaya

Akherat nanti tempat pulang kita

Akherat nanti hidup sebenarnya


Barang siapa Alloh tujuannya
Niscaya dunia akan melayaninya
Namun siapa dunia tujuannya
Niscaya kan letih dan pasti sengsara
Diperbudak dunia sampai akhir masa


Alloh melihat
Alloh mendengar

Segala sikap dan kata kita

Tiada yang luput satupun jua
Alloh takkan lupa selama-lamanya
Alloh takkan lupa selama-lamanya

Wahai Sahabat cepatlah taubat
Karena ajal kian mendekat

Takutlah siksa yang menghancurkan
Azab jahanam sepanjang Zaman
Azab jahanam sepanjang zaman
Ingatlah maut pasti kan menjemput

Putuskan nikmat dan cita-cita
dapat ditolak tak dapat dicegah

Bila waktu hidup berakhir sudah
Bila waktu hidup berakhir sudah


Tubuhpun kaku terbungkus kafan

Tiada guna harta pangkat jabatan

Tinggallah ratap dan penyesalan
Menanti peradilan yang menentukan
Menanti peradilan yang menentukan


Astaghfirullah Robbal Barooyaa

Astaghfirullah Minal Khotooyaa


| 13 komentar ]


  1. Ketika pemenang melakukan kesalahan dia berkata "saya salah!" Ketika pecundang melakukan kesalahan dia berkata, "ini bukan salah saya!"
  2. Pemenang berkata, "saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!" Pecundang berkata, "saya tidak sejelek orang lain!"
  3. Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari pada dia. Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.
  4. Pemenang berkata, "mari saya kerjakan ini untuk anda!" Pecundang berkata, "itu bukan pekerjaan saya!"
  5. Pemenang berkata, "pasti ada cara lebih baik mengerjakannya! " Pecundang berkata, "begitulah biasanya dikerjakan disini!"
  6. Pemenang berkata, "ini sulit tapi mungkin!" Pecundang berkata, "ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakan! "
  7. Pemenang selalu mempunyai rencana-rencana. Pecundang selalu mencari alasan.
  8. Pemenang mempunyai komitmen-komitmen. Pecundang hanya berjanji-janji saja.
  9. Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban. Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
  10. Pemenang tuntas memecahkan masalah. Pecundang selalu tanggung-tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.
Termasuk yang manakah diri kita ? ....